Kota Madiun adalah wilayah yang punya banyak komunitas didalamnya. Apa aja ya komunitas-komunitas yang ada di Madiun? Cek yuk beberapa di bawah ini!

1. Madiun Cat Community

Para pecinta kucing satu ini cukup aktif mengadakan kegiatan berbasis komunitasnya loh! Tak hanya itu, bahkan mereka juga makin memperkenalkan kucing-kucing mereka pada masyarakat umum. Kegiatan-kegiatan yang diadakan seperti mengadakan Cat Show salah satunya pada tahun 2014. Selain itu, mereka juga aktif mengajak masyarakat untuk mengembangbiakkan kucing-kucing ras seperti Persian, Mainecoon, Domestic Long Hair, dan Domestic Short Hair. Untuk kalian yang tertarik, bisa mengunjungi website mereka di madiuncat-community.weebly.com.

2. Musang Lovers Madiun

Komunitas satu ini concern dengan masalah perburuan ilegal musang loh! Untuk mencegah dan mengurangi angka perburuan ilegal tersebut, komunitas ini rutin mengadakan sosialisasi yang diadakan hampir selalu dua kali dalam sepekan. Melalui kegiatan Car Free Day (CFD), kalian bisa melihat berbagai koleksi musang mereka dan bertanya tentang pemeliharaan musang. Komunitas ini juga aktif berkumpul setiap Rabu malam di area Alun-Alun Kota Madiun. Buat kalian yang penasaran dan ingin bergabung, bisa cek instagram mereka di @musang_lovers_madiun.

3. Korem (Komunitas Reptil Madiun)

Siapa disini pecinta ular? Kalian wajib banget gabung Korem nih! Komunitas Reptil Madiun atau Korem ini menjadi wadah untuk berkumpul, berkreasi, dan diskusi bagi para penggemar dan pemelihara binatang khususnya reptil. Tak hanya berkegiatan di dalam komunitas, Korem juga memiliki misi untuk melestarikan lingkungan dan edukasi mengenai reptil. Ingin tahu lebih lanjut? Coba klik Komunitas Reptil Madiun – Korem di Facebook!

4. Komunitas Burung Hantu Madiun (Kubuhama)

Kubuhama merupakan komunitas burung hantu di Madiun yang didirikan pada tanggal 17 Januari 2014. Dulu, Kubuhama didirikan karena banyak pecinta burung hantu biasa berkumpul di alun-alun kota Madiun, maka dari itu dibentuklah komunitas Kubuhama sebagai wadah pertukaran informasi tentang burung hantu. Kubuhama biasanya berkumpul di kawasan Alun-alun Madiun setiap 2 minggu sekali,  dan diharapkan  masyarakat tidak lagi takut  dengan burung hantu dan mitos  burung hantu. Bahkan biasanya menampilkan burung hantu jenis berbulu mungil yang  ramah ditunjukkan kepada anak kecil agar tidak takut lagi dengan burung hantu. Jangan lupa cek instagram @kubuhama ya!

5. Komunitas Berbagi Nasi Pagi (BNP)

Sering lihat pemuda yang membagikan banyak nasi bungkus? Mungkin kalian bertemu dengan komunitas satu ini, Komunitas Berbagi Nasi Pagi (BNP). Setiap Minggu pagi, komunitas ini rutin menyiapkan puluhan hingga ratusan nasi bungkus yang siap untuk dibagikan. Tentu, mereka memiliki kriteria tersendiri siapa saja yang akan diberi nasi. Beberapa yang menjadi prioritas seperti gelandangan, pengemis, dan pedagang yang sudah lanjut usia. Tak hanya berbagi nasi, BNP juga melakukan aksi sosial lain seperti membagikan masker dan hand sanitizer, berbagi kue kering dan uang tunai saat lebaran, membantu korban bencana, dan donasi ke panti asuhan.

6. Madiun Volkswagen Club (MVC)

Komunitas satu ini sudah eksis selama dua dekade loh! MVC memiliki sekitar 69 anggota aktif dan teregistrasi dari berbagai kalangan. Semua anggotanya tentu memiliki mobil VW klasik. Salah satu kegiatan rutinnya yakni melakukan touring. Tapi, nggak sekadar touring. Anggota MVC juga kerap melaksanakan kegiatan sosial sebagai ujung perjalanan mereka. Fakta uniknya nih, Walikota Maidi pun diberikan predikat sebagai anggota Kehormatan.

7. Kompas Madya atau Historie Van Madioen (HvM)

Suka dengan sejarah? Wajib gabung sama komunitas satu ini nih. Kalau Jamasan kalian tahu sebagai kegiatan memandikan pusaka seperti keris, komunitas ini melakukan Jamasan atau Jagongan Malam Santai sebagai salah satu wadah mengenalkan sejarah Madiun kepada generasi muda sekitarnya. Kegiatan rutin lainnya yaitu belajar mengenal Aksara Jawa Kuna. Komunitas ini mengungkap sejarah Madiun dari banyak aspek seperti artefak semacam candi, kuburan, bangunan era Belanda bahkan nama jalan.